MAKALAH TEKNOLOGI
INFORMASI DAN KOMUNIKASI
“ SENI TARI
TRADISIONAL ”
LILIS SUGIYANTI,
S.KOM
![]() |
|||||
![]() |
![]() |
||||
ISNAENI MAESAROH
XI IPS 3
SMAN 2 UNGARAN
2012/2013
Kata
Pengantar
Segala puji bagi
Allah SWT yag telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penyusunan
makalah dapat terselesaikan. Tidak lupa
pula saya mengucapkan terimakasih kepada :
1.
Lilis sugiyanti, S.Kom selaku guru
mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi SMAN 2 Ungaran.
2.
Orang tua saya yang selalu
memberikan dukungan.
3.
Teman-teman kelas XI IPS 3.
4.
Semua pihak yang telah membantu
dalam penyusunan makalah ini.
Tiada yang sempurna
dikehidupan sehingga penyusun dengan senang hati menerima kritik dan saran guna
perbaikan dan penyempurnaan di masa yang akan datang. Demikian makalah yang
dapat saya buat, semoga berguna bagi para pembaca pada umumnya sebagai sumber
inspirasi.
Pluwang,
23 september 2012
Penyusun
Daftar isi
Kata pengantar
.........................................................................................................................
i
Daftar isi
...................................................................................................................................
ii
Bab I : Pendahuluan
A.
Latar
Belakang
.......................................................................................................
1
B.
Perumusan
Masalah................................................................................................
1
C.
Tujuan
....................................................................................................................
2
Bab II : Kerangka
Teoritis
A . Pengertian Seni Tari
.............................................................................................
3
B.
Unsur-unsur
Seni tari ............................................................................................
4
C.
Fungsi Seni
Tari ....................................................................................................
5
D.
Jenis-jenis
Seni Tari ..............................................................................................
5
E.
Penciptaan
Karya Tari ...........................................................................................
7
F.
Iringan
Musik
.........................................................................................................
8
G.
Langkah-langkah
Pembuatan Karya Tari ..............................................................11
Bab III : Penutup
A.
Kesimpulan
.................................................................................................................
12
B.
Saran ...........................................................................................................................
12
Daftar Pustaka
....................................................................................................................................
13
BAB 1
PENDAHULUAN
Latar
Belakang
Di
zaman global seperti sekarang ini, kebudayaan akan seni tari tradisional sudah
mulai tertinggalkan. Kebanyakan para siswa-siswi sekarang lebih memilih mempelajari tari yang
berasal dari luar negeri. Selain itu siswa juga sulit untuk menuangka ide yang
mereka dapat ke dalam sebuah tarian. Dalam rangka menumbuhkan sikap budaya para siswa-siswi,
yaitu sikap yang dapat meghargai, menghayati, dan mencintai seni atau karya
seni sebagai hasil budaya bangsanya, saya mambuat makalah tentang Seni Tari tradisional.
Dengan
dibuatnya makalah ini dimaksudkan untuk menangulanggi berbagai masalah yang
dikeluhkan oleh para siswa dalam
memahami dan memberikan gerakan atau contoh dalam mata pelajaran Seni Tari yang
disampaikan di sekolah. Makalah
ini disusun berdasarkan tentang perbincangan yang sedang hangat dibicarakan di
sekolah khususnya kelas XI.
Judul makalah “ Seni Tari
Tradisional” ini sengaja dipilih karena menarik perhatian penulis untuk
dicermati dan perlu mendapat dukungan dari semua pihak yang peduli terhadap kebudayaan
yang telah dimiliki oleh bangsa kita sejak dahulu kala, agar kebudayaan kita
tetap bertahan di tengah derasnya akulturasi dan ekspansi budaya barat di era
globalisasi ini.
Perumusan
Masalah
Berdasarkan
pertimbangan di atas, maka permasalahan yang muncul dalam proses belajar seni tari sebagai berikut:
1.
Apakah
pengertian dari seni tari tersebut dan hakikat apa saja yang terkandung di
dalamnya?
2.
Apakah
fungsi dari seni tari tersebut dan unsur apa saja yang ada di dalam seni tari?
3.
Berbagai
jenis tari diserti dengan cotohnya.
4.
Irigan
musik dalam seni tari.
5.
Bagaimana
penciptaan seni tari?
6.
Bagaimanakah
cara-cara dalam pembuatan karya tari?
Tujuan
Makalah ini dibuat dengan tujuan agar:
a.
Setiap
pembaca dapat mengetahui arti dan hakikat seni tari yang telah ada sejak zaman
kerajaan.
b.
Diharapkan
agar setiap pembaca dapat mengetahui hal-hal yang ada di dalam seni tari.
c.
Diharapkan
agar setiap pembaca dapat tertarik untuk mempelajari tari.
d.
Selain itu
juga untuk melestrikan budaya seni tari yang hampir punah.
BAB
II
Kerangka Teoritis
1.
Pengertian
Seni Tari
Seni
tari merupakan salah satu bidang seni yang secara langsug menggunakan tubuh
manusia sebagai media, yang merupakan ungkapan nilai keindahan dan keluhuran,
lewat gerak dan sikap tubuh, denn penghayatan seni.
Hakikat
Seni Tari
Manusia
sebagai makhluk psiko-fisis netral selalu memiliki hubungan timbal balik antara
jasmani dan rohaninya. Untuk dapat memahami hakikat seni tari perlu mempelajari
bidang-bidang seni lainnya yang ada kaitannya dengan seni tari, fisik manusia
sebagai media ungkapan seni, mendalami nilai-nilai keindahan dan keagungan,
menekuni gerak dan sikap tubuh tari, dan menenal batsan seni budaya.
1.
Bidang-bidang seni dan
Kaitannya dengan Seni Tari.
Pembidangan
menurut mediannya terdiri atas 5 bidang seni, yaitu:
a.
Bidang seni gerak
Bermedia
gerak dan sikap. Yang termasuk bidang seni gerak adalah seni tari, seni bela
diri, senem estetika, akrobatik, pantomim, teater minikata, teater gerak indah.
b.
Bidang seni suara
Bermedia
nada dan suara, yang terugkapkan sebagai:
1.
Seni suara vokal
Suara
manusia yang dapat ditampilkan dalam bentuk:
o Vokal
tunggal, vokal group atau kelompok, vokal menirukan suara instrumen musik
2.
Seni suara instrmental
3.
Seni suara
vokal-instrumental
4.
Seni suara berfungsi menunjang
seni tari.
c.
Bidang seni rupa
Bermedia
garis dan warna. Rias penari, Busana penari, Dekorasi panggung tari, Peralatan
tari atau dance property.
d.
Bidang seni bangunan
Arena,
Panggung proscenium, Pendapa, Panggung fleksibel (luwes).
e.
Bidang seni sastra
Bermedia
kata-kata.
2.
Nilai Keagungan
Nilai keagungan seni sering disebut pula
sebagai nilai “adi luhung” atau nilai
sublim. Nilai sublim seni berdasarkan kemuliaan tujuan, ketinggian
cita-cita,kehebatan garapan, dan kebersihan jiwa mampu meniadakan tekanan
batin.
3.
Nilai Keindahan
Nilai keindahan merupakan nilai pokok
seni, disamping nilai keluhuran.
2.
Unsur-unsur
Tari
Unsur-unsur
tari adalah penyangga utama dan mutlak. Ia adalah bahan baku tari,yang
merupakan materi inti dan terdapat pada tarian secara umum. Unsur-unsur tari
adalah irama,ide, dan harmoni.
1.
Unsur Irama
Unsur
irama yang paling mendasar dalam tari merupakan dimensi waktu. Waktu dalam
pengertian kongkret maupun abstrak merupakan pola pembagian tertentu,
berulang,dan ajek.
2.
Unsur Ide
Unsur
ide mendasar pada dimensi ruang yang makrokosmis (kehidupan manusia sehari-hari)
sehingga merupakan aspek kebebasan, ketidak terbatasan, dan kemurnian.
3.
Unsur Harmoni
Unsur
harmoni berdasarkan pada dimensi gerak, dengan aspek-aspek kesesuaian,
keenakan, berfungsi sebagai pemadu keterkaitan unsur irama dengan
perkembangan unsur ide, atas watak-watak
unsur harmoni, yaitu spontan,dinamis, dan bersahabat. Hal ini menimbulkan keserasian,
keseimbangan, keterpaduan, yang mencerminkan keindahan dan keagungan seni.
Unsur-unsur
Tari :
Ø Gerak
§ Gerak
murni : gerak yang tidak mempunyai suatu makna atau arti.
§ Gerak
maknawi : gerak yang mmpunyai makna atau arti
Ø Tenaga
§ Tenaga
lemah : tenaga yang lemah kan menghasilkan gerak-gerak yang lembut, gemulai.
§ Tenaga
kuat : tenaga kuat akan menghasilkan geraka yang tegas, keras.
Ø Ruang
§ Arah
§ Volume
gerak :dimana kita bergerak yang meliputi sempit dan luas.
§ Level
: tingkatan tubuh kita yang meliputi atas, tinggi, sedang, medium, rendah,
bawah.
Ø Waktu
§ Ritme
dan Tempo : cepat lambatnya di dalam melakukan gerakan.
Ø Iringan
atau musik
§ Musik
internal : musik yang ditimbulkan dari diri penari.
§ Musik
eksternal : musik yang mengiringi penari.
Ø Tata
rias dan Busana
§ Putra
: alus. Gagah, raksasa
§ Putri
: luruh, branyak, raksasa putri
3.
Fungsi
Seni Tari
Seni
tari berfungsi sebagai bagian yang tak dapat ditinggalkan oleh kehidupan
manusia. Seni tari mempunyai arti khusus dalam kegiatan hidup dan fungsinya
berupa tingkatan kebutuhan yang sekaligus mencerminkan taraf peradaban. Adapun
bobot dan mutu garapannya menjadi tolok ukur tinggi rndahnya kebudayaan.
a.
Tari ritual/upacara
suku bangsa
Berfungsi melestarikan budaya purba.
Tari upacara adat berfungsi untuk merayakan suatu peristiwa penting, seperti
bekasan Lawung, tari Tebedau dari Timor Timur, tari Wolang dari Maluku.
Tari
mistik/religius sebgai persembahan kepada roh nenek moyang, para dewa, penguasa
semesta, berlangsung dengan penuh penyerahan diri dan kepercayaan, seperti :
Tari Mon, Tari Pakelu dari Toraja, Tari Tor-Tor dari suku Batak, Tari Pendet,
Tari Gabor dan Tari Kuda Lumping.
b.
Tari hiburan
Merupakan tari pergaulan pria dan
wanita, bernapas kemesraan.
v Tari pergaulan yang bebas :
o Joged
Bumbung Bali
o Ronggeng
Sumatra
o Cokek
Betawi
v Tari
pergalan yang tersusun:
o Tari
Kebal dari pulau Roti
v Tari
Pergaulan sekaligus bermain :
o Tari
dolnan kanak-kanak di Jawa Tengah, Bali, Sulawesi.
v Taripergaulan
yang terikat teknik yang harus dipelajari dan dikuasai oleh penarinya demi
pelaksanaan yang serasi dan indah.
c.
Tari pertunjukkan menuntut
penampilan artistik.
d.
Tari terapi, khusus penyembuhan
anak-anak cacat.
e.
Tari pendidikan terarah
secara sengaja dan terencana untuk kepentingan pendidikan, terutama di Taman
Kanak-kanak.
4.
Jenis-jenis
Tari
Menurut
banyaknya pelaku, tari dibedakan menjadi 3 yaitu : Tari Tunggal (Solo), duet
(berpasangan), trio (bertiga), kuartet (berempat). Tari-tari tersebut sangat
berbeda baik dalam penghayatan, kesan, teknik maupun garapan dan penampilannya.
a.
Tari
Tunggal serin disebut tari solo, merupakan
susunan baku, yang menuntut kecermatan dan kesempurnaan pelaksanaan dan
seluruhnya dibebankan kepada seorang penari. Adapun tari tunggal itu adalah :
§ Pasundanan:
tari topeng Koncaran, Graeni, Rahwana, Kandang, dan Monggawa.
§ Bali:
Kebyar Terompong, Mergapati, Trunajaya, Panji Semirang.
§ Jawa:
Golek, Kelana, Bondan, Prawiraguna, Gambir Anom.
§ Kreasi
baru:
ž
Bagong Kussudiardjo:
Batik, Kesatria, Layang-layang, Ngrema.
ž
Wisnoe Wardhana:
Yogaprana, Pekan Olahraga,introspeksi, Pelita, Adik Bermain, Mansia dan Kursi.
ž
Sudharso Pringgobroto:
Nelayan.
b.
Tari
berpasangan biasanya disebut duetm dapat merupakan
pasangan putra-putri, putra-putra, putri-putri. Temanya pun dapat
bermacam-macam, bahkan hanya merupakan komposisi gerak indah. Kadang-kadang
penari saling terpisahsatu ssama lain dan biasanya berpadu satu sama lain.
Adapun tari berpasangan yaitu:
§ Sumatra:
tari payung, serampang 12
§ Bali:
Tumulilingan, Joged Bumbung.
§ Jawa:
Menakjingga-Dayun,arjuna-cakil.
§ Sunda:
Kupu-kupu, jaipongan.
§ Kreasi
baru:
ž
Yulianti L.Parani:
Cokek Betawi.
ž
Wisnoe wardhana:
Mimi-mintuna, Bonka Yanti,pessta, bercanda,menggaya.
c.
Tari
bertiga (trio) jarang ada,tetapi sebenarnya
memberikan kemungkinan paling mengasyikkan. Dalam komposisi tari, tari bertiga
sudah termasuk kategori tari kelompok.
d.
Tari
berempat (kuartet) dapat merupakan lipatan duet,
seperti tari serimpi (jawa). Sekalipun demikian, terdapat pula yang aslinya
memang harus berempat, seperti tari Bungko(Sunda).
Dilihat secara
umum,tari tradisional dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu:
► Tari
tradisional kerakyatan.
Tari
yang tumbuh dan berkembang di suatu daerah atau masyarakat tertentu. Ciri-ciri
tari kerakyatan:
o Pengaranggnya
tidak diketahui.
o Pakaian
yang dikenakan sederhana.
o Tidak
mempunyai aturan yang baku.
► Tari
tradisional klasik.
Tari
yang tumbuh dan berkembang di kerajaan atau istana. ciri tari klasik :
o Pengarangnya
diketahui.
o Pakaiannya
sudah ditentukan.
o Memiliki
aturan / patokan yang jelas.
► Tari
tradisional kreasi baru.
Tari
yang mengambil gerakan dari tari kerakyatan dan tari klasik diuah menjadi tari
kreasi baru.
5.
Penciptaan
Karya Tari
A.
Memulai karya
Bagong Kussudiardjo, seorang koreografer
terkenal dari Yogyakarta, menyatakan bahwa hal terpenting dalam memulai membuat
karya tari adalah berani bergerak, tanpa perlu memikirkan teori.
B.
Konsep Garapan dan Pola
Gerak
Jika diperhatikan tarian di wilayah Asia
memiliki keiripan dengan tarian asli Indonesia, yaitu banyak gerakan rumit.
Scara garis besar, perbedaan tari Timur dan Barat terletak pada konsep
garapannya. Tarian-tarian sebelah Timur menggunakan desain detail untuk garapa
geraknya. Desain detail memusatkan pada gerak tangan kaki,telapak dan
jari-jari, serta kepala. Selain gerak yang rumit, konsep kostum tari wilayah
Timur juga terkesan berat rumit, gemerlap,dengan risa wajah mencolok yang
sangat berbeda dengan penampilan sehari-hari. Tata rias yang relatif tebal
untuk mempertegas garis-garis wajah, dan mempertegas perwatakan atau karakter
tokoh yang diperankan. Konsep timur tidak hanya mengenai teknis tarian, tetapi
juga jiwa/ semangat yang melatarbelakangi penciptaannya.
Sedangkan konsep Barat memiliki gerak
yang lebih bersifat global, dan menyeluruh, dengan pusat garapan pada tungkai,
badan,dan lengan. Rias tari wilayah barat bisa dibilang sederhana, kostum yang
dipakaipun terkesan ringan, simpel. Riasan wajah sederhana, tipis dan ringan,
mirip dengan penampilan sehari-hari.
Selain itu, pola dan sifat gerak juga
sangat mempengaruhi dalam seni tari. Secara garis besar, pola garis gerak yang
dihasilkan oleh tubuh manusia dibagi menjadi dua, yakni garis simetris dan
asimetris. Garis gerak berpola simetris berwatak sederhana, kokoh, tenang namun
kurang dinamis, menggambarkan tokoh yang tenang berwibawa, dengan volume gerak
yang besar. Jika terlalu banyak menggunakan pola ini tarian akan terkesan
membosankan. Sehingga harus disiasati dengan iringan musik yang membawa kesan
agung dan berwibawa.
Gerak pola asimetris menimbulkan kesan
menarik, dinamis, tetapi kurang kokoh. Jika terlalu banyak menggunakan pola ini
bisa menimbulkan kesan melelahkan. Selain geris simetris dan asimetris ada pula
garis yang kan bertemu dan geris yang terpisah. Garis yang akan bertemu atau
bersilang berwatak kuat da energik, sedangkan garis yang terpisah atau searah
berwatak halus dan lembut. Volume juga mempengaruhi perwatakan dalam gerak
tari.
C.
Bentuk Penyajian Tari
1.
Tari Tunggal adalah
tarian yang dibawakan oleh satu orang penari saja, terdiri dari:
ž
Tari tunggal
bebas/lepas, menggambarkan tokoh dengan jelas tapi secara umum.
ž
Tari tunggal terikat,
menggambarkan seorang tokoh.
2.
Tari Berpasangan adalah
tarian yang dibuat untuk ditarikan oleh dua orang. Terdiri dari:
ž
Tari berpasangan
bebas/lepas, menggambarkan tokoh, melainkan secara umum.
ž
Tari berpasangan
terikat, menggambarkan seorang tokoh dengan jelas.
3.
Tari Kelompok adalah
tari yang sejak awal pembuatannya memang direncanakan untuk dibawakan secara
beregu/ berkelompok. Tarian ini juga dibagi menjadi:
ž
Tari kelopok bebas,
yaitu tarianang dibawakan oleh sejumlah penari tetapi jumlahnya tidak
dibatasi,menurut kebutuhan.
ž
Tari kelompok terikat,
yaitu tari yang dibawakan oleh sejumlah penari, dengan peran dan posisi
masing-masing dan tidak dapat ditukar-tukar.
D.
Desain Tari
Garis yang berada di alntai disebut
desain lantai, sedangkan yang di udara disebut desain atas.
1.
Desain Lantai
Garis yang berada di atas lantai bisa
berassal dari perpindahan gerak penri maupun dari komposisi penari kelompok.
Garis di lantai secara garis besar dibagi menjadi dua, yaitu garis lurus dan
garis lengkung.
2.
Desain Atas
Adalah garis erak dan pose yang mengisi
udara di ruang pentas. Ada benyak jenis desain atas di antaranya:
a.
Desain vertikal
b.
Desain kontras
c.
Desain bersudut
d.
Desain terlukis
e.
Desain tertunda
Desain itu tidak akan berdiri
sendiri, karena dalam sebuah tarian akan terjadi perpaduan dari beberapa
desain.
6.
Iringan
Musik
A.
Musik Iringan Tari
Musik dan tari adalah dua hal yang
saling beriringan. Sebuah pertunjukan biasanya selalu diiringi musik. Meskipun
tidak semua pertunjukan musik membutuhkan tarian untuk mendukung pementasan,
namun kedua hal tersebut dapat saling beriringan.
1.
Jenis Musik Iringan
Tari
Musik
di dalam tari di bedakan menjadi 2, yaitu:
a.
Musik
Internal adalah musik iringan tari yang berasal
atau dihasilkan oleh penari itu sendiri.
b.
Musik
eksternal adalah iringan tari yang berasal dari
alat musik,baik tradisioanal maupun modern.
2.
Fungsi Musik dalam Tari
ü Pengatur
irama
ü Pembentuk
suasana
ü Mempertegas
ungkapan gerak
ü Ilustrsi
ü Inspirasi
ü Pengingat
gerak
3.
Alat Musik Tradisional
Gamelan
Adalah kumpulan instrumen yang berbentuk
bilah maupunm pencon. Gamelan banyak
dimainkan dengan cara dipukul. Ada tiga jenis bahan yang bisa dipakai untuk
membuat gamelan, yaitu perunggu, kuninggan, dan besi. Kualitas gamelan yang terbuat dari perunggu
menghasilkan suara yang sempurna, kuningan memiliki kualitas menengah, dan
gamelan besi bisa dikatakan sebagai gamelan sederhana.
B.
Tata Rias dan Busana
1.
Tata Rias
Tata rias adalah mengubah suatu hal
natural menjadi estetik. Tata rias sehari-hari berfungsi untuk menyamarkan
kekurangan, sedangkan tata rias pementasan berfungsi untuk memertegas karakter.
Ada beberapa hal lain yang harus
diperhatikan untuk tata rias pentas, yaitu:
Lighting. Tata cahaya harus diperhitungkan agar rias wajah tetep jelas
terlihat, terutama jika penggunaan lampu redup. Jarak penonton dan penari, jika pnonton dan penari berdekatan
rias wajah tidak harus mencolok.
Secara garis besar, tata rias
tradisional dibedakan menjadi rias tari putri dan rias tari putra,yang
bersumber dari cerita wayang.
a.
Rias tari putri, yaitu:
o Peran
putri halus
o Peran
putri keras
o Peran
putri tangguh berada di antara halus dan karas,
o Peran
putri komedi,
o Peran
putri pemarah dan jahat.
b.
Rias tari putra, yaitu:
o Peran
punakawan,
o Peran
kera,
Peran
Raja Raksasa,
Peran
raja kocak,
Peran
yang suka tertawa, meski kadang jahat.
Fungsi
rias pertunjukan yaitu:
a. Mengubah
suatu hal yang alami menjadi suatu hal yang bernilai budaya dangan prinsip
mendapatkan daya guna yang tepat.
b. Mengatasi
efek lampu yang kuat,
c. Membuat
wajah dan kepala sesuai dengan peranan yang dikehendaki.
2.
Tata Busana
Tata busana atau kostum adalah
semua yang dipakai penari diatas panggung, dari ujung rambut sampai ujung kaki.
Kostum digolongkan menjadi 5 bagian, yaitu: pakaian dasar,pakaian kaki
(sepatu), pakaian tubuh, pakaian kepala, asesoris.
3.
Fungsi, Tujuan, dan
Jenis Kostum
Tujuan pemakaian kostum adalah:
a. Membantu
penonton mendapatkan ciri tertentu pada kostum yang dipakai.
b. Membantu
penonton mendapatkan suatu ciri atas pribadi peran.
c. Membantu
memperlihatkan adanya hubungan peran satu dengan yang lain.
Pemakaian
kostum memilikin fungsi tersediri, yaitu:
a.
Membantu menghidupkan
perwatakan pelaku.
b.
Individualisasi peran.
c.
Memberi fasilitas dan
membantu gerak pelaku.
Menurut
jenisnya, kostum dapat digolongkan menjadi empat jenis, yaitu:
·
Kostum historis,
menunjukkan periodisasi sejarah.
·
Kostum modern, kostum
yang dipakai masyarakat masa kini.
·
Kostun nasional, kostum
yang menjukkan asal tokoh yang dibawakan.
·
Kostum tradisional,
kostum yang mewakili karakter spesifikdan simbolis.
4.
Pemakaian Kostum
Kostum bisa dipakai dengan dua cara,
tanpa potongan dan dengan potongan. Kostum tanpa potongan berasal dari kain
lembaran yang dipakai dengan cara dililitkan atau dikaitkan. Kostum harus
memiliki kesesuaian denan jalan cerita. Keselarasan warna kostum dengan setting
harus diperhitungkan, karena setting ikut mempegaruhi kostum yang akan dipakai.
Merencanakan kostum agar ssuai dengan
tuntutan cerita bisa dilakukan dengan dua hal berikut.
a.
Mempelajari kehidupan
dan watak yang akan dibawakan.
b.
Mmpelajari sejarah dan
pakaian nasional serta peranan yang akan dibawakan.
7.
Langkah-langkah
Pembuatan Karya Tari
1.
Menentukan Tema
Banyak
cara untuk memperoleh tema dari tarian yang akan dibuat, antara lain:
a.
Banyak membaca cerita,
kisah, dongeng, atau menghayalkan sesuatu. Bisa juga membuat tema berdasarkan
pengalaman pribadi/teman.
b.
Mengamati gambar, alam
dan lingunan setempat.
c.
Meraba, memegang, atau
mengelus sesuatu.
d.
Banyak memiliki
perbendaharan gerak dengan sering melihat pertujukan tari, seni bela
diri,senam, maupun teater anak-anak.
e.
Mendengarkan musik.
2.
Proses Garapan
Ialah
lanjutan dari ide yang akan diwujudkan dalam gerak. Tahapan-tahapannya yaitu:
a.
Proses eksplorasi,
berarti penjajakan.merupakan tahapan lanjutan setelah mendapat ide taro yang
akan dibuat.
b.
Improvisasi, bergerak
sepontan. Dengan improvisasi kita bisa mencari dan menemukan gerak.
c.
Evaluasi, adalah
tahapan gerak yang sudah diperoleh ketika tahap improvisasi.
d.
Komposisi/Forming
adalah tahap mengurutkan gerak yang sudah dipilih pada tahap evaluasi.
3.
Memilih Musik Pengiring
4.
Merancang Tata Busana
5.
Merancang Tata Rias
6.
Latihan
Merupakan
tahap mematangkan gerak tari. Selain melatih gerak, mintalah pendaat orang lain
yang mungkin bisa memberi masukan.
7.
Presentasi Hasil /
Pementasan.
Bab III
Penutup
A. Kesimpulan
Berdasarkan
hasil analisis dan pembahasan pada bab II, dapat ditarik kesimpulan bahwa
kebudayaan seni tari pada saat sekarang ini sudah mulai tergantikan oleh
kebudayaan barat yang global. Sedangkan
pengertian dari seni tari merupakan salah satu bidang seni yang secara langsug
menggunakan tubuh manusia sebagai media, yang merupakan ungkapan nilai
keindahan dan keluhuran, lewat gerak dan sikap tubuh, dengan penghayatan seni.
Untuk dapat memahami hakikat seni tari perlu mempelajari bidang-bidang seni
lainnya yang ada kaitannya dengan seni tari, fisik manusia sebagai media
ungkapan seni, mendalami nilai-nilai keindahan dan keagungan, menekuni gerak
dan sikap tubuh tari, dan menenal batasan seni budaya.
Selain
itu untuk dapat membuat karya tari setiap orang diharuskan untuk mengerti dan
memahami fungsi dan unsur-unsur dalam tari agar tari yang di buat lebih indah.
Unsur-unsur tari tersebut meliputi unsur irama, unsur ide, unsur harmoni. Dalam
penciptaan karya tari ada baiknya mengetahui tentang konsep garapan dan pola
gerak dari sebuah tarian. Setelah itu membuat bentuk tarian, membuat desain
tari, setelah itu baru merangkai gerakan-gerakan menjadi sebuah tarian. Dalam
sebuah pertunjukkan tari biasanya diiringi dengan sebuah alat musik, baik musik
eksternal maupun internal.
B.
Saran
Berdasarkan pada
pembahasan dan kesimpulan dalam makalah ini. Peneliti mengemukakan saran-saran
sebagai berikut:
1.
Sebelum membuat makalah
tentang apapun diusahakan untuk mencari bahan referensi sebanyak mungkin.
2.
Perlunya pemberian
inovasi pada setiap siswa.
3.
Pada penulisan
diharapkan lebih di perhatikan lagi.
Daftar Pustaka
Harjanti, Probo.dkk. 2006. Seni Budaya. Jakarta: Erlangga.
Prof. Dr.
Walinono. Hasan. 1990. Pendidikan Seni Tari. Jakarta: MSPI.